Siti Hartinah SPd, pelaku UMKM yang menjalankan usaha penjualan kosmetik online di Aceh Timur. |
Infoacehtimur.com / Idi Rayeuk - Merebaknya pandemi covid-19 melanda dunia telah memukul berbagai sektor kehidupan.
Tidak hanya merenggut korban nyawa, pandemi covid-19 juga telah mematahkan sendi-sendi ekonomi masyarakat.
Dunia usaha menjadi salah satu sektor yang paling terdampak. Banyak perusahaan kolaps dan merumahkan karyawannya.
Meskipun begitu, di antara banyak usaha yang terpuruk akibat pandemi, masih ada segelintir yang bernasib baik.
Salah satunya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti yang saat ini digeluti Siti Hartinah, pelaku UMKM di Aceh Timur yang mampu bertahan di tengah gempuran pandemi covid-19.
Pelaku UMKM seperti Siti terbilang lebih cermat melihat peluang dengan mengatur siasat menjual produknya kepada konsumen melalui platform digital.
“Era digitalisasi saat ini sangat membantu pelaku UMKM, untuk memasarkan produk secara online. Meski dalam suasana pandemi Covid-19, perjualan produk tetap jalan, dan pendapatan juga aman, artinya teknologi digitalisasi saat ini sangat membantu pelaku UMKM bertahan menjalankan bisnisnya di masa pandemi Covid-19,” ungkap Siti Hartinah yang berbisnis penjualan kosmetik online kepada Serambinews.com, Minggu (24/10/2021).
Pilihan berbisnis kosmetik online digeluti Siti bukan tanpa alasan.
Ada banyak keuntungan yang diperoleh dengan menjual produk secara online.
Menurut Siti menjual produk secara online lebih simpel, mudah dalam transaksi dan aman dalam prosesnya.
Mulai merintis usaha pada 2016, kini Siti terus memantapkan tekad memperluas usaha dan pemasaran produknya, meski berbagai tantangan telah ia lewati.
Menghadapi tantangan pandemi covid-19, pelaku UMKM seperti Siti tidak cukup hanya memasarkan produknya secara langsung atau tatap muka.
Terlebih secara umum ekonomi masyarakat juga sedang terpuruk.
Karena itu perlu mengadopsi sistem penjualan secara online (digitalisasi) dalam memperluas jangkauan pemasaran dengan memfaatkan media sosial maupun website.
Siti mengaku dengan menggunakan berbagai platform digital dalam memasarkan produk kosmetiknya mampu menjaga produktifitas usaha dan mempertahankan omzet.
Sebab pembeli produk yang dipasarkan secara online ini tidak hanya dibeli oleh pembeli lokal saja, tapi juga dari luar daerah.
Trik dan gift
Disadari atau tidak di tengah era digital saat ini pelaku UMKM harus pintar melihat peluang yang ada.
Selain itu pelaku usaha UMKM juga harus dituntut menyesuaikan diri bertransformasi ke sistem digital agar produktifitas penjualan, dan pendapatan tetap terjaga.
“Berjualan online dengan memamfaatkan berbagai platform yang ada seperti saat ini juga sangat mudah. Di samping itu, memang kita perlu membekali diri dengan kemampuan-kemampuan promosi untuk mempromosikan keunggulan dari produk yang kita jual, dan kita harus pastikan bahwa produk yang kita jual resmi,” ujar Siti yang telah merintis usahanya sejak 2016 silam.
Dalam menjalankan bisnis onlie produk kosmetiknya, Siti tidak sungkan membagi gift (hadiah) untuk menarik minat konsumen. Biasanya informasi soal gift ini disampaikan melalui promosi produk di platform Medsos.
“Nah gift-gift ini kita beli dari berbagai toko online yang tersedia di internet, banyak jenis gift yang bisa kita beli di toko online untuk mendukung kelancaran usaha online kita,” ungkapnya.
Begitu juga kehadiran berbagai jasa pengiriman barang di Indonesia semakin memudahkan pelaku usaha untuk menjual produknya kemana saja.
“Kini kita tidak perlu pusing untuk menjual produk kita ke mana saja, karena sudah ada jasa pengiriman yang siap mengirim pesanan kostumer kita kemana saja, bahkan ke pelosok desa, kehadiran semua fasilitas pendukung ini, satu sama lain saling membutuhkan, dan saling menguntungkan,” ungkap ibu dua anak ini.
Menurut pangalaman yang dijalani Siti sudah saatnya kini para pelaku usaha UMKM bertransformasi dari sistem konvensional ke platform digital.
Selain meminimalkan dampak akibat pandemi, tranformasi digital juga memberi segala kemudahan bagi pelaku usaha.
“Kehadiran teknologi serba canggih saat ini, jika diadopsi ke UMKM digitalisasi Insya Allah, mampu membuat usaha UMKM tetap bertahan, dan pendapatan juga tetap aman," ujarnya.
Peran pemerintah
Menurut Siti selain beralih ke platform digital, andil pemerintah dalam membantu sektor UMKM juga sangat dibutuhkan dalam upaya menstimulus agar usaha tetap berjalan.
Sebab, ungkap guru honorer di Aceh Timur ini, akibat pandemi covid-19 semua sektor terpuruk, begitu juga nasib pelaku UMKM.
Karena itu, perlu peran serta pemerintah untuk mendorong agar UMKM yang terpuruk bisa kembali bangkit menjalankan usahanya.
Selain itu, bantuan pembiayaan dari pemerintah juga dinilai sangat penting sebagai stimulus dan optimalisasi bagi pelaku usaha mengoperasionalkan usahanya agar tetap produktif, dan bertahan di masa pandemi.
Siti sendiri merupakan termasuk salah satu pelaku UMKM di Aceh Timur yang mendapat bantuan pembiayaan jenis KUR dari Bank Syariah Indonesia.
"Pelaku usaha tetap membutuhkan dukungan dan dorongan dari pemerintah, melalui berbagai program, agar pelaku UMKM tetap semangat, bangkit, dan jaya di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini,” pungkasnya.(*)
Penulis: Seni Hendri / Editor: Ansari Hasyim / Sumber: Serambi Indonesia