Infoacehtimur.com / Lhokseumawe - Anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman yang biasa dikenal Haji Uma bantu Saifulnur (39), warga Desa Blang Teu, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, yang sudah lama menderita Diabetes Melitus (DM) yang sempat menolak berobat tidak ada biaya.
Akhirnya pada Kamis (14/10/2021) berhasil dibujuk untuk berobat ke RSU Cut Meutia Aceh Utara.
Pria tersebut baru bersedia dan yakin kembali berobat ke RS ,setelah anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma, menghubungi via video call pada Kamis (14/10/2021).
Untuk memastikan kondisinya kembali, Haji Uma pada Jumat (15/10/2021) didampingi staf khusus, Hamdani alias Matnu dan Safrizal alias Tauke Dan, pengusaha asal Lhokseumawe, kembali berkunjung di ruang Safa RSU ke RS Cut Meutia, tempat dirawat Saifulnur.
Sebelumnya petugas medis Blang Cut Kecamatan Blang Mangat Lhokseumawe, sudah berulang kali membujuk ayah satu anak ini untuk berobat ke RS Cut Meutia, Aceh Utara.
Namun, pria tersebut tak bersedia.
Bahkan keuchik bersama tokoh masyarakat juga sudah membujuk untuk berobat.
Namun, lagi-lagi pria yang sebelumnya bekerja sebagai nelayan itu, tidak bersedia.
Saifulnur beralasan, tak memiliki biaya untuk keluarga yang akan mendampinginya selama berobat.
Namun setelah dibujuk Haji Uma dan menanggung biaya pendamping keluarga pasien, baru ia bersedia.
“Setelah mendapatkan informasi dari staf saya Hamdani, kemudian menghubunginya melalui video call,” ujar Haji Uma.
Saat itu, pasien tersebut terbaring di kasur rumahnya.
Haji Uma menanyakan, alasan pasien itu tidak bersedia dirawat di rumah sakit.
Kemudian, Saifulnur menyebutkan tidak memiliki biaya.
“Sebelumnya sudah pernah didatangi petugas kesehatan kecamatan setempat, termasuk keuchik, tapi pasien itu menolak dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis,” ujarnya.
Haji Uma berjanji akan menanggung semua biaya hidup pendamping di rumah sakit, dan akan mengawasi agar mendapat pelayanan yang baik.
Dua jam kemudian, petugas dengan menggunakan mobil ambulance Puskesmas Blang Cut langsung menjemput pasien tersebut ke rumahnya.
"Saya prihatin dengan kondisi pasien dan dari keluarga miskin,” ujar Haji Uma.
Sementara itu, Nurlela (30) isteri pasien menyebutkan, kondisi sakit yang dialami suaminya bertambah parah dalam dua bulan terakhir ini.
“Dua bulan terakhir ini kondisi semakin bertambah parah, kakinya bengkak,” ujar Nurlela.
Bahkan untuk duduk harus dibantu orang lain, termasuk ketika hendak ke kamar mandi juga harus dibantu orang lain, karena kakinya tidak bisa digerakkan.
“Satu jari tangan kanannya juga sudah diamputasi beberapa bulan lalu,” kata Nurlela.(*)